Home / Khotbah Mingguan / Ibadah yang Sejati

Ibadah dalam bahasa Ibrani disebut Abodah, dalam bahasa Yunani disebut Latreia yang artinya pengabdian atau bisa juga diartikan sebagai pemujaan, pelayanan, pemuliaan.. Jadi ibadah mempunyai definisi suatu perbuatan atau pernyataan bakti kepada Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama. Sehingga ibadah diartikan ungkapan rasa hormat serta syukur dengan sukacita kepada Tuhan Yesus karena Ia telah menjaga dan memelihara kita.
Sejati berarti murni, tulen/asli tidak ada campuran, sehingga Ibadah yang sejati memiliki arti ungkapan rasa syukur dan hormat kepada Yesus secara murni dan tanpa motivasi apapun.
Banyak gereja yang memberikan sembako / makanan setelah acara untuk menarik jemaat untuk pergi ke gereja, namun jangan hal itu dijadikan motivasi bahwa kita ke gereja karena makanan.. Ada pula yang ke gereja karena ada tamu ataupun karena ada jemputan, namun jangan hal itu dijadikan motivasi kita datang ke gereja, buang pikiran tersebut.. Kita harus beribadah dengan rasa syukur kita kepada Allah, bukan oleh karena alasan lainnya.. Kita bersyukur karena hari ini Tuhan memberkati kita, memberikan kita kesehatan, dll oleh sebabnya kita ungkapkan rasa syukur tersebut secara hormat kepada Allah.
Pertanyaannya, dimana kita boleh beribadah?
Kita boleh beribadah dirumah kita masing-masing, kita perlu membangun mezbah keluarga karena dengan beribadah kepada Tuhan, kita dengan rasa syukur beribadah kepafa Tuhan karena berkat pemeliharaan Tuhan atas seisi rumah kita, kita bisa dicukupkan kebutuhan kita, kita juga bisa membaca Alkitab dirumah dan mengajak seluruh keluarga untuk berdoa bersama. Untuk lebih lagi mengenal bagaimana membangun Pola kepemimpinan dalam membangun mezbah keluarga, saya pernah menulis buku Pola Kepemimpinan dalam Gereja Sel yang Menunjang Pertumbuhan Gereja (http://asfamedia.com/product/84/pola+kepemimpinan+dalam+gereja+sel+yang+menunjang+pertumbuhan+gereja).
Kita juga bisa beribadah di tempat ibadah, di gereja, oleh sebabnya kita perlu bersyukur kepada Tuhan jika kita telah memiliki gereja yang permanen dan yang telah memiliki izin, oleh sebabnya kita perlu berbakti tanpa perlu rasa takut, karena banyak sekali jemaat diluar sana yang sulit untuk mendapatkan tempat ibadah yang nyaman, mereka selalu berpindah-pindah karena lingkungan sekitar, oleh sebabnya kita harus memelihara atas anugrah yang Tuhan berikan. Banyak sekali jemaat yang buru-buru pulang sehabis firman Tuhan, padahal ibadah belum selesai, padahal kenyataannya semua liturgi harus kita ikuti karena di akhir ibadah ada doa berkat dimana doa berkat itu sangat penting, karena dalam doa berkat itu kita akan diberkati dalam setiap hampir kehidupan kita.
Lalu apa syarat beribadah?
Ibadah itu mempersembahkan tubuh kita yang hidup dan kudus untuk menjadi bagian dari ibadah itu, tatkala kita memuji Tuhan dengan segenap hati, Tuhan sanggup membebaskan segala belenggu.. Oleh sebabnya kita harus fokus kepada jalannya / liturgi ibadah. Ada banyak orang batal pergi ke gereja karena hal lain, seperti hujan, malas, toko ramai, tidak ada jemputan, dll, pikirannya melenceng dan tidak mengarah lurus ke depan, kita harus beribadah dengan hati yang kudus,segala macam rintangan, kita harus menang dan fokus untuk tetap beribadah, jangan sampai kita kalah oleh godaan iblis.
Kalau Tuhan memberikan syarat, maka Tuhan akan memberikan berkatNya. (Keluaran 23:25-26)
Berkat Tuhan dashyat dan luar biasa dan ini menjadi kebutuhan hidup kita.. Tuhan akan memberkati roti dan makanan kita bagi siapa yang beribadah kepadaNya, artinya Tuhan akan mencukupkan seluruh hidup kita. Berkat Tuhan akan tercurah bukan hanya kepada kita saja, namun ke seluruh keluarga kita, karena ibadah juga merupakan suatu pelayanan kita kepada Allah. Apapun ibadah kita, Tuhan pasti mencukupi keperluan hidup kita.
Bukan hanya mencukupi keperluan kita, Tuhan juga berjanji akan menjauhkan penyakit atas kita.. Menjauhkan penyakit bukan berarti kita tidak akan sakit, boleh kita sakit, tapi Tuhan akan menyembuhkan kita.
Tuhan pun berjanji akan memberikan keturunan kepada kita, jangan kita mengeluh kepada Tuhan jika Tuhan belum memberikan keturunan, ada kalanya Tuhan menjawab doa kita setelah usia pernikahan kita yang ke 11 tahun, 12 tahun, dan lainnya.. Kita jangan jemu-jemu melayani Tuhan dan jangan kecewa atau menyalahkan siapapun, pegang janji Tuhan dan Tuhan akan memberikanNya kepada kita.
Kesimpulan :
Marilah kita dengan setia melakukan ibadah sebab ada berkat bagi yang beribadah
By Agus Saputra, S.Kom.