CERMIN KERAJAAN ALLAH
19 Januari 2025 | 34 | Berbagai Sumber
CERMIN KERAJAAN ALLAH
ALLAH kemudian memberikan Hukum Taurat kepada manusia sehingga manusia
dapat bercermin dari
Hukum Taurat betapa kita sungguh telah berdosa kepada Pencipta. (Roma 3:20)
Setiap dari kita pasti pernah bercermin atau
setidaknya mengenal sebuah benda yang disebut cermin. Cermin adalah sebuat alat
yang digunakan sejak 6000 SM sebagai media refleksi benda. Saat kita berdiri di
depan cermin, gambaran diri kita akan terpantulkan. Hasil pantulan bayangan
diri kita di cermin dapat digunakan sebagai tolok ukur menilai penampilan kita,
apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. Kita selalu ingin tampak lebih
indah dan bagus dihadapan orang, sehingga cermin kita gunakan sebagai alat
untuk bantu untuk melihat segala kecacatan, kekurangan dan ketidaksempurnaan
yang ada pada diri kita untuk bisa kita coba perbaiki dengan menggunakan
polesan dan riasan sebagai sebuah topeng sehingga kita seolah-olah tampak
cantik dan sempurna dari luar.
Sama seperti halnya sebuah cermin, Tuhan memberikan
Alkitab yang adalah Firman Allah kepada manusia sebagai panduan dan sebagai
alat ukur untuk menilai sikap kita dan setiap orang yang ada di sekitar kita.
Firman Allah juga berfungsi untuk merefleksikan setiap dosa dan keterbatasan
kita. menjadi sebuah cermin yang menunjukkan dosa, kekurangan dan kesalahan
kita. Dengan hukum Taurat, kita menjadi paham tentang setiap keberdosaan yang
telah kita lakukan. Dengan Hukum Taurat kita tahu bahwa ada titik noda dosa
yang tidak pernah hilang, melekat pada diri setiap manusa. Dengan hukum Taurat,
kita menjadi sadar bahwa Tuhan membuat standard yang sempurna untuk sebuah
“ketidakberdosaan”. Melalui Kasih Allahlah kita dibenarkan. Oleh karena itu
ketika kita bercermin kepada Cerminnya Allah, maka kita akan selalu melihat
bahwa Allah adalah Allah yang begitu mengasihi dan penuh kasih, sehingga hidup
kitapun harus mencerminkan Allah bagi orang-orang disekitar kita. Amin