Home / Renungan / Membangun Pernikahan yang Kokoh
Membangun Pernikahan yang Kokoh
Membangun Pernikahan yang Kokoh
3) Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, 4) dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik. (Amsal 24:3-4)
Membangun rumah tangga tidak segampang membangun tangga rumah. Rumah terlebih dahulu perlu di desain, dibangun dengan material yang baik, kemudian diisi dengan perabotan yang saling harmonis. Tetapi pengertian rumah di sini memiliki makna yang lebih dalam yakni suatu kehidupan keluarga dalam pernikahan yang kokoh dan indah dimana anggota keluarganya dapat saling memberkati dan menjadi berkat bagi banyak kalangan.
Karena itu untuk membangun pernikahan dan keluarga yang kokoh dibutuhkan tiga hal yang sangat penting:
1.Hikmat
Permulaan hikmat ialah takut akan Tuhan. Untuk membagun pernikahan yang kokoh diperlukan pondasi yang kokoh yang diawali dengan dengan takut akan Tuhan karena “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya, jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga” Mazmur 127:1.
2.Kepandaian
Untuk memupuk sikap mau belajar diperlukan kerendahan hati. Usia pernikahan bukanlah satu jaminan untuk memiliki pernikahan yang kokoh. Kepandaian yang terutama adalah masing-masing mengerti peran dan tanggung jawabnya dalam keluarga. Skill ini harus terus-menerus dipelajari dan dikembangkan.
3.Pengertian
Untuk dapat responsif dalam pernikahan diperlukan pengertian bagaimana menyikapi bila ada perbedaan pendapat, perbedaan cara menghadapi, menyelesaikan masalah dan perbedaan cara menggunakan waktu dan uang. Pengertian berarti kebijaksanaan, kecerdasan, akal budi, akal sehat dan kecerdikan yang dipimpin oleh Roh Kudus. Sebagaimana Adam dan Hawa yang diciptakan dari bahan baku yang berbeda, mereka diciptakan sehakekat menurut rupa dan gambar Allah, tetapi memiliki fungsi yang berbeda untuk saling melengkapi dan memberkati. Melalui bulan keluarga ini dan di tengah masa pandemi yang melanda dunia saat ini, kita semakin memantapkan untuk membangun keluarga dengan hikmat, kepandaian dan pengertian. Sehingga kita dapat menjadi berkat di tengah-tengah suasana yang tidak gampang pada saat ini. Tuhan Yesus memberkati.